Tahun 2012, penyelenggara Nobel, Swedish Academy memberikan penghargaan Nobel untuk sastra kepada seorang penulis asal China, Mo Yan. Lahir dari keluarga petani pada tahun 1955 di Gaomi, provinsi Shandong. Selama revolusi kebudayaan di China Mo meninggalkan sekolahnya dan bekerja disebuah pabrik pengolahan minyak bumi. Setelah revolusi kebudayaan pada tahun 1981 Mo bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Tiga tahun kemudian, ia menjadi pengajar di Departemen Sastra di akademi PLA. Disinilah Novel pertamanya A Transparant Radish (1984) diterbitkan. Pada tahun 1991, ia memproleh gelar master Sastra dari Beijing Normal University.
Tiga tahun kemudian, ia menjadi pengajar di Departemen Sastra di akademi PLA. Disinilah Novel pertamanya A Transparant Radish (1984) diterbitkan. Pada tahun 1991, ia memproleh gelar master Sastra dari Beijing Normal University.

Novel kedua Mo berjudul The Garlic Ballads (1988), ditulis berdasarkan kisah nyata tentang konflik antara petani dan pemerintah di kota Gaomi, tempat kelahiran Mo. Setelah itu pada tahun 1992 Mo kembali menerbitkan novel berjudul Republik Wine. Kedua novel inilah yang membuat Mo dianggap sebagai seorang penulis dengan wawasan yang jelas dan berani, diamana ia dapat menggambarkan kondisi China kontemporer dengan keliaran cerita rakyatnya.
Mo Yan sempat beberapa kali bermasalah dengan pihak berwenang karena tulisan-tulisannya yang kadang berisi kritik. Namun Mo tetap terus menulis dan dapat terus tinggal di China. Akhirnya Mo berhasil meraih penghargaan Nobel untuk sastra karena konsisten dengan tulisan-tulisannya yang membawa pengaruh besar terhadap negaranya.

No comments:
Post a Comment